Renungan (Bukan Scam)


Kebahagiaan datang dari rasa syukur dan lapangnya hati


Tidak semua manusia berada dalam sebuah kondisi yang sama, maksudnya setiap individu manusia berada dalam kondisi yang berbeda-beda dalam bingkai kehidupan.
Dari kondisi ekonomi, setiap individu memiliki kondisi ekonomi yang berbeda-beda; ada yang kaya raya, kaya, sederhana, bersahaja hingga benar-benar miskin.
Dari kondisi kesehatan, setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda; ada yang sehat, ada yang fit, ada yang kurang fit hingga ada yang benar-benar sakit.
Dari kondisi karir, setiap individu memliki kondisi karir yang berbeda-beda; ada yang sukses berkarir, ada yang masih berjuang dalam berkarir hingga ada yang sama sekali belum berkarir.
Banyak sekali kondisi-kondisi lain yang setiap individu berbeda-beda dalam mengalaminya. Ada yang terlahir utuh dan normal, namun ada juga yang terlahir kurang dan abnormal, dan lain-lain.
Dari kondisi yang berbeda tersebut, manis pahitnya memang harus dirasakan bagi mereka yang mengalaminya. Lantas, apakah bagi individu yang berada pada kondisi yang bagus akan merasakan apa yang dikatakan kebahagiaan, atau sebaliknya bagi individu yang berada pada kondisi tidak bagus akan merasakan apa yang dikatakan penderitaan?
Mungkin ada banyak alasan yang menguatkan individu yang berada dalam kondisi bagus seperti kekayaan, kesehatan yang memadai dan kedudukan terhormat akan mudah merasakan apa yang disebut kebahagiaan. Padahal sesungguhnya tidaklah demikian
Mari kita merenung dan berpikir sejenak tentang kondisi yang kita rasakan saat ini. Mungkin saat membaca tulisan ini anda dalam kondisi terbaik (terlahir normal, kaya, sehat, punya kedudukan, dan lain-lain yang menyenagkan) atau sebaliknya (abnormal,miskin, sakit dan lain-lain yang tidak menyenangkan), pada prinsipnya anda berada dalam sebuah kondisi apapun itu bentuknya.
Rasakan suasana hati anda saat ini, apapun itu kondisinya!!
Apa suasana hati anda saat ini? (hanya anda yang mampu merasakannya)
Dari sinilah kita bisa merasakan apa yang bisa kita rasakan tanpa harus bergantung pada kondisi yang kita alami. Penulis hanya ingin menegaskan bahwa apapun itu kondisinya, kita masih bisa mampu merasakan apa yang disebut kebahagiaan tanpa harus bergantung pada kondisi tertentu.
Hakikatnya, kondisi hanyalah bagian dari warna kehidupan yang harus dialami oleh tiap individu. Meski berbeda-beda tiap individunya, namun tetap suasana hati individu itulah yang menentukan letak kebahagiaan yang ia rasakan. Ada individu dalam kondisi kaya namun suasana hatinya belum bahagia lantaran ia belum puas dengan apa yang ia miliki, namun ada individu yang dalam kondisi miskin tapi suasana hatinya bahagia karena sudah merasa cukup dan bersyukur terhadap apa yang ia miliki.

Ini berlaku juga bagi kondisi-kondisi yang lain. Intinya, apapun itu kondisi anda, anda tetap punya hak untuk merasa bahagia dan senang jika anda mensyukuri nikmat tuhan dan memiliki suasana hati yang lapang.
Enjoy your life.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar