Scam Lainnya

 Hati-hati modus penipuan terbaru berupa surat berharga

Modus Penipuan akhir-akhir ini mulai marak di sekitar kita, jika tidak waspada maka kita bisa menjadi korbannya.
Modus penipuan kini mulai beragam jenisnya, mulai dari undian abal-abal, hingga yang terbaru saat ini yaitu, kasus penipuan yang terjadi di kelurahan Bahagia, kecamatan Bebelan, Bekasi, Dengan Modus investasi bodong yang telah menguras uang warga sebesar 2 M.
Di sini saya mencoba menginformasikan satu kasus penipuan lagi, mudah-mudahan bisa dijadikan rujukan buat kita agar selalu berhati-hati.
modus penipuan yang saya alami baru-baru ini berbentuk dokument berharga yang terbungkus dalam sebuah amplop cokelat. di amplop tersebut tertulis DOCUMEN PENTING dengan NO.REG:6737.2159.5247/278-LM. Setelah membuka amplop tersebut, ternyata ada lembaran yang berisi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)-Besar, dengan No. PDN 001080, Di situ tertulis nama perusahaan PT MICO GRAHA PAVINDO yang beralamat di Jl. Kertajaya Indah Timur 14 C-9 Surabaya, Nama pemilik Lumaksono Tri Sardjono lengkap dengan No HPnya (081233241834). Nilai modal perusahaan tersebut juga tertulis sebesar 20 M. Kemudian ada lagi lembaran yang berisi Surat Keterangan Tanah dengan luas 46.927 Meter persegi yang terletak di jalan Pasir kelurahan Wosi Distrik Manokwari Papua Barat atas nama Drs. A. Lesnussa, MM. kemudian ada lagi satu lembar cek Bank BRI senilai empat miliar tujuh ratus juta rupiah.
setelah mengatahui isi amplop tersebut, perasaan saya awalnya campur-aduk alias bingung. saya berpikir mungkin orang yang memiliki dokumen saat ini sedang kebingungan. Bagaimana tidak, ada 3 lembaran berharga yang kini berada di tangan saya. dengan maksud dan niat ingin membantu sesama, akhirnya saya mengirim sms kepada nomor tujuan yang tertera di lembaran tadi. Setelah berjam-jam menunggu, akhirnya si pemilik nomor tersebut alias si pelaku membalas sms saya. isinya adalah ia sangat berterima kasih kepada saya yang telah menemukan dokumen yang selama ini dicari. sebelumnya ia meminta saya untuk smskan nomor Registrasi dan PDN utntuk disesuaikan. setelah saya membalas dan kata ia sudah sesuai, Si Pelaku meminta saya untuk mengembalikan dokumen tersebut ke Surabaya, sambil berjanji akan memberi kompensasi sebesar 120 juta rupiah. Langkah awal si pelaku adalah meminta saya mengirimkan nomor rekening kepadanya. katanya ia akan mengirimkan ongkos ke surabaya sebesar 20 juta rupiah dan berjanji akan menambahkan kompensasi 100 juta jika saya telah mengembalikan dokumen tersebut. akhirnya saya setuju untuk mengirimkan nomor rekening saya kepada si pelaku via sms. setelah itu saya dan teman saya berangkat ke Blok M jakarta selatan. dalam perjalanan ke tempat kerja, tepatnya disamping Blok M square, saya ditelpon oleh Si pelaku yang katanya uang sebesar 20 juta telah dikirim. saya diminta untuk segera cek uang di rekening saya. Namun setelah saya cek di ATM Mandiri Blok M Square, ternyata saldonya masih tetap 191.685. Saya mencoba untuk konfirmasi lagi kepada si pelaku untuk memastikan. akhirnya saya mendapatkan jawaban dari si pelaku bahwa mungkin ada gangguan jaringan yang mengakibatkan dananya belum masuk, lalu saya diminta untuk cek dan konfirmasi lagi siang harinya. Setelah makan siang dan kebetulan waktu istirahat kerja, saya dan teman saya lagi-lagi ke ATM Mandiri untuk ngecek. Namun lagi-lagi uang 20 juta yang dijanjikan belum terkirim. Lalu saya lagi-lagi konfirmasi dan kali ini saya mendapat jawaban aneh si pelaku. ia menanyakan jumlah saldo di rekening saya, dan saya menjawab apa adanya kalau saldo rekening saya cuma 191ribuan. dari sini si pelaku bilang kalau dana yang ia kirimkan itu menggunakan sistim maiding (saya tidak mengerti apa itu), yang jelas ia meminta saya untuk menambah saldo di rekening saya sebesar satu juta rupiah agar dana yang dua puluh juta rupiah bisa masuk ke rekening saya (walah apa-apaan nih). Setelah saya pikir-pikir kok aneh ya ada sistem pengiriman kayak gini ??
Sore harinya selepas pulang kerja saya memutuskan untuk search ke mbah google siapa tahu dapat info. ternyata eh ternyata, banyak surat pembaca dari beberapa forum dan blog yang menceritakan kejadian serupa dengan saya, dengan kata lain mereka juga mendapat amplop yang isinya sama dengan saya (walah..). dari situ akhirnya saya tahu bahwa ini modus penipuan yang sengaja dilakukan oleh si pelaku untuk menjebak saya dengan cara hipnotis atau apalah, yang ujung-ujungnya malah saya yang mentransfer uang ke rekeningnya.
esok harinya saya berpura-pura tidak tahu, lalu saya sms ke si pelaku yang intinya bahwa saya tidak memiliki uang sebesar satu juta yang yang dimaksud, saya meminta ia untuk membantu saya mengirimkan satu juta rupiah via Bank Mandiri agar dana 20 juta yang katanya sudah ditransfer tersebut masuk ke rekening saya. Tapi sejak saat itu ia tidak lagi membalas sms saya, walaupun saya sudah konfirmasi hingga tiga kali. Saya berpikir orang ini apa udah tidak butuh lagi ya sama dokumen ini (ya udah galah, kan dokumennya aspal). Hari ini sudah delapan hari berlalu sejak peristiwa tersebut, uniknya lagi, nomor si pelaku masih aktif hingga saat ini, dan ketika saya miskol ke nomornya, malah di reject.
Bagi anda atau siapa saja harap berhati-hati ya, jangan sampai modus penipuan seperti ini menjebak anda sehingga harapan untuk mendapat 120 juta sirna malah harus kehilangan satu juta rupiah. Saya bersyukur tidak sampai terjebak modus seperti ini dan bisa berbagi informasi kepada anda. Saya juga berharap pihak kepolisian melakukan tindakan segera untuk menuntaskan berbagai modus penipuan dan menangkap si pelaku.